 |
Pulau Lampu - Belinyu |
Rata-rata masyarakat Bangka pasti kenal dengan Pulau yang satu ini. Sebelum
Pulau Ketawai yang berada di
Kabupaten Bangka Tengah, Pulau Lampu sudah banyak dikenal masyarakat Bangka. Pulau kecil yang terletak di bagian
utara pulau bangka ini memang menyimpan banyak pesona. Setiap yang pernah mengunjungi pulau ini pasti tidak akan melupakan pengalamannya ke pulau yang satu ini. Namun meski begitu, warga
Belinyu sendiri masih banyak yang belum pernah mengunjungi pulau ini. Mungkin belum sempat aja ke sini kali ya. Kali ini kami akan menceritakan sedikit tentang
tempat wisata yang indah ini. Sekaligus juga tentang cara untuk ke pulau ini serta estimasi biaya yang diperlukan. Mari kita simak ulasannya dibawah ini.
 |
Mercusuar Pulau Lampu |
Pulau Lampu merupakan sebuah pulau kecil yang terletak di
Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka,
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dinamakan Pulau Lampu karena di pulau ini terdapat sebuah mercusuar pemandu kapal nelayan dan kapal pelayaran lainnya. Seperti yang sudah kami ulas sebelumnya pada artikel
pantai penyusuk, pulau ini tepat berada di depan pantai penyusuk. Perjalanan sekitar 15 menit dari
Kota Belinyu atau sekitar ± 15 Km kearah utara. Jika dari Kota
Pangkalpinang jarak yang akan di tempuh sekitar ± 105 Km atau 2.5 jam perjalanan. Pulau yang indah ini bisa dikunjungi dengan menyewa perahu nelayan yang ada disana. Masuk lewat sebelah kanan sebelum pantai penyusuk, setelah melewati gerbang penyusuk akan ada persimpangan tanah kuning di sebelah kanan sebelum sampai ke pantai penyusuk. Disana akan dijumpai beberapa rumah para nelayan yang bermukim di tepi pantai. Bisa anda tanyakan tentang penyewaan perahu untuk ke pulau lampu ini.
 |
Perahu Nelayan |
Perjalanan untuk sampai ke pulau lampu ini dari bibir
pantai penyusuk menggunakan perahu nelayan setempat sekitar 15-25 menit perjalanan. Biaya yang perlu di keluarkan sekitar Rp. 50.000,-/orang atau menyewa borongan sekitar Rp. 300.000,-/perahu (Harga tahun 2012.
red*). Satu perahu kecil ini bisa menampung sekitar 8 hingga 10 orang. Saran kami untuk masalah logistik, lebih baik disiapkan terlebih dahulu sebelum ke pulau lampu ini karena tidak ada warung makan ataupun toko yang menjajakan
makanan serta minuman. Daripada mengganggu waktu liburan Anda lebih baik disiapkan terlebih dahulu
makanan serta
minuman Anda sebelum menuju pulau ini. Untuk makanan bisa Anda beli di
warung-warung khas daerah Belinyu yang sudah terkenal enak rasanya.
 |
Pulau-pulau kecil disekitar Pulau Lampu |
Sekarang kita masuk ke perairan pulau lampunya. Di perairan pulau lampu ini dikelilingi oleh
pulau-pulau kecil yang penuh dengan bebatuan. Pulau Lampu itu sendiri dipenuhi oleh bebatuan yang besar dan mengelilingi pulau. Air laut yang bening dengan karang-karang di dasar laut membuat semakin
pulau ini semakin memancarkan pesonanya. Di tambah lagi dengan hamparan pasir putih yang tersebar di sepanjang
pantai pulau ini. Di dalamnya ada rumah peninggalan zaman belanda, beberapa rumah kecil penjaga mercusuar, rumah mesin
diesel sebagai pembangkit listrik untuk menerangi rumah serta menyalakan lampu mercusuarnya, dan juga toilet dan air tawar tentunya. Jadi tidak perlu khawatir jika Anda kebelet ketika sedang berkunjung ke pulau ini. Di
pulau ini juga terdapat sebuah makam tua yang konon katanya adalah si penjaga pertama mercusuar Pulau Lampu. Untuk bisa ke rumah peninggalan belanda dan juga tower mercuasuarnya, Anda harus menaiki tangga menuju puncak bukit dimana rumah serta tower itu berada. Dari rumah peninggalan belanda itu, Anda bisa melihat ke sekeliling pulau karena berada di atas bukit
pulau ini.
 |
Batu Titit |
Dibagian lainnya ditepi pantai
pulau lampu ini ada sesuatu yang unik. Ada sebuah batu yang sangat unik karena bentuknya. Seperti pada artikel sebelumnya di beberapa
pantai di
Belinyu ini memang memiliki banyak keunikan bentuk bebatuannya. Seperti pada
pantai romodong, ada batu yang berbentuk seperti kodok. Juga gerbang pintu masuk
pantai romodong yang seperti melewati celah 2 batu besar yang di beri nama batu belah tangkup. Nah, ketika Anda di berlibur ke
pulau lampu ini cobalah untuk mencari batu yang unik ini. Letaknya berseberangan dari tempat awal berlabuh perahu nelayan. Coba saja lihat gambar disamping, dan Anda akan tahu kami beri nama apa batu ini. Kami beri nama begitu karena mirip dengan bentuk aslinya. Foto ini di ambil oleh salah satu teman kami yang fotografer juga. Anda bisa melihat fortofolio fotografi miliknya di web nya
edo martyno.
 |
Batu Titit |
 |
Di perahu saat hunting bareng ke pulau lampu |
Kemarin sekitar tanggal 1 November 2012, kami hunting bareng ke pulau lampu ini bersama Ebbie Vebri Adrian (Fotografer Travel Profesional), Risman Marah (Pakar Fotografi/ Fotografer/ Dosen), dan Johntefon (Pakar Foto Digital). Kala itu mereka sedang menjadi dewan juri untuk lomba fotografi di
Kabupaten Bangka Tengah dan pembicara seminar fotografi di
Hotel Santika Bangka. Senang sekali kami berkesempatan hunting bersama mereka, dan kami pun langsung mengajak mereka untuk hunting di tempat yang paling indah dan menawan yaitu Pulau Lampu ini. Mereka juga kami ajak makan
kuliner khas Bangka di Belinyu yang terkenal karena rasanya yang enak. Mereka pun senang bisa berkunjung ke sini. Berikut beberapa foto pas hunting bareng mereka ke pulau ini.
 |
Ebbie Vebri Adrian sedang mengambil beberapa gambar di pulau ini |
 |
Om Risman Marah sedang memotret dan naik ke atas batu |
 |
Admin narsis dikit ye :p |
 |
Yang ini admin juga lho :p |
wah jadi pengen kesitu nih penasarann
BalasHapus